teks drama ambun dan rimbun
AMBUN DAN
RIMBUN
Pada
zaman dahulu kala, ada seorang janda yang memiliki duaorang anak. Yang pertama
bernama Ambun,dan yang kedua bernama Rimbun.Mereka terlihat seperti
kembar,padahal mereka bukan kembar.
Pada suatu malam, Rimbun melihat kakaknya
termenung seorang diri di beranda rumah mereka.
Rimbun : kak! Apa yang sedang kakak
pikirkan?
Ambun : kakak sedang memikirkan nasib
keluarga kita. Kalau setiap hari hanya mencari kayu bakar, kehidupan kita tidak
akan pernah membaik.
Rimbun : Lalu, apa rencana kakak?
Ambun : kakak akan pergi merantau untuk
mengubah nasib keluarga kita. Banyak orang di kampung ini kehidupannya menjadi
lebih baik sepulangnya dari merantau.
Rimbun : Wah, kalau begitu, Adik akan ikut
kakak.
Ambun
: Jangan, Dik! Kamu di sini saja menemani ibu. Kalau Adik ikut, kasihan
ibu ditinggal sendiri.
Rimbun : Tidak, kak! Adik harus ikut kakak
Ambun
: Baiklah, kalau begitu kamu boleh ikut kakak.
Ambun :Ibu,kami ingin pergi merantau.
Rimbun : Kami ingin memperbaiki nasib
keluarga kita.Karena banyak orang yang pergi merantau kembali dengan sukses.
(Mengetahui keinginan anaknya,Sang Ibu terdiam
karena anaknya masih sangat muda)
Ambun :Bagaimana,Bu?Apakah kami boleh
pergi?
Ibu : Sebenarnya Ibu merasa berat
mengizinkan kalian pergi. Ibu khawatir terhadap keselamatan kalian berdua di
rantau. Kalian masih terlalu muda untuk merantau
Rimbun : Iya, Bu! Tapi, kami berdua bisa
jaga diri dan saling menjaga.
Ibu : Baiklah, kalau memang kalian
bersikukuh akan pergi, Ibu mengizinkan. Tapi Ibu berpesan, kalian harus
menghormati orang lain dan jangan berpisah. Kalaupun harus berpisah, hendaknya
kalian saling mengabari.
Rimbun dan Ambun : Terima kasih, Bu!
keesokan hari nya Mereka pun menyiapkan
baju dan celana mereka Setelah itu mereka berkumpul kembali diberanda rumah.
sebelum mereka pergi merantau, ibu menyiapkan beberapa butir beras. kemudian
sang ibu menuang sedikit air ke beras tersebut kemudian mengoleskan nya ke atas
kepala ambun dan rimbun seraya berdoa
Ambun dan Rimbun : Semoga Ranying
Hatalla Langit menyertai kita.
Kami berdoa semoga ibu selalu diberikan kesehatan.
(Sang Ibu mengeluarkan peti besi berisi
keris pusaka yang disebut dohong)
Ibu : Senjata pusaka ini adalah peninggalan
almarhum ayah kalian. Tapi, ingat! Senjata ini hanya boleh kalian gunakan jika
dalam keadaan mendesak.
Ambun dan Rimbun : Baik, Bu! Kami akan
selalu mengingat pesan Ibu. (bersalaman)
keesokan hari nya mereka pun pergiAmbun dan
Rimbun berjalan mendaki gunung, menuruni lembah, dan menyeberangi sungai.
Mereka berjalan mengikuti arah matahari terbenam. Saat malam tiba, mereka
berhenti untuk beristirahat. Ketupat dan telur pemberian sang Ibu mereka makan
sedikit-sedikit. Ketika matahari mulai menampakkan wajahnya di ufuk timur,
mereka kembali melanjutkan perjalanan. Tidak terasa, sudah berhari-hari mereka
berjalan.Ketika memasuki hari ketujuh, Rimbun mendadak jatuh sakit, karena
kelelahan berjalan jauh.
Ambun :Rimbun,kenapa engkau?
Rimbun :kakak,kepala ku sangat sakit dan
seluruh tubuh ku terasa sangat lemah.
Ambun :Sebentar adikku,aku akan mencarikan
engkau obat.
Rimbun : jangan,kakak harus melanjutkan perjalanan
tanpa rimbun. Rimbun sudah tidak kuat lagi melanjutkan perjalanan ini
Ambun : Rimbun...
Adikku! Jangan tinggalkan kakak...!
Namun apa hendak diperbuat, adik
tercintanya benar-benar telah menghembuskan nafas terakhir. Dengan diselimuti perasaan
sedih, Ambun segera menyeret adiknya kemudian menutupi tubuh adiknya dengan
kain Setelah itu, Ambun mencabut dohong adiknya.Lalu
Ambun melanjutkan perjalanannya.
setelah berjalan jauh Ambun mendapati bekal
nya telah habis dia merasa sangat lelah dan putus asa kemudian dia melihat ada
seorang nenek yang sedang mengumpulkan kayu bakar.
Ambun: permisi nek, nenek sedang melakukan
apa?
Nenek :Sedang mengumpulkan kayu bakar,anak
muda. Siapa kah engkau? Dandari mana kah engkau berasal?
Ambun :Saya Ambun,Nek.Saya dalam perjalanan
untuk merantau.Ketika di tengah perjalanan,adik saya Rimbun,meninggal karena
sakit dan saya kehabisan bekal ditengah perjalanan, saya sangat membutuhkan
tempat untuk tinggal sementara.
Nenek :Nenek ikut berduka cita atas meninggalnya
adikmu. Kalau begitu kamu bisa tinggal di rumah nenek. Nenek memiliki
persediaan makanan yang cukup.
Ambun :Terima kasih banyak Nek.
Kemudian ambun tinggal bersama nenek selama
tinggal bersama nenek ambun rajin membantu nenek bekerja mencari kayu bakar.
beberapa hari kemudian ambun tiba-tiba menerima sebuah surat dari kerajaan
sambaratih yang memberitahukan tentang sebuah sayembara.Sayembara tersebut
adalah mengambil bunga melati di atap istana Raja barang siapa yang berhasil
mengambil bunga melati tersebut dapat menikah dengan seorang putri raja yang
sangat cantik.
Ambun : Nek,
bolehkah Ambun mengikuti sebuah sayembara dari kerajaan sambaratih yang akan
dilaksanakan pagi ini?
Nenek : Oh
jangan, Cucuku! Jika Kamu gagal kamu akan dihukum gantung nenek tidak kuasa
untuk melihat kamu gagal
Ambun : kenapa nenek mengetahui hukuman
gantung tersebut padahal disurat ini tidak tertulis mengenai hukuman tersebut.
Nenek : begini cucuku sebenarnya dulu nenek
adalah keluarga kerajaan sambaratih yang diusir karena menikah dengan rakyat
biasa oleh karena itu nenek bisa mengetahui hukuman bagi barang siapa yang
gagal mencabut bunga melati tersebut.
Ambun : Nenek
tidak usah khawatir. Ambun pasti dapat mengatasinya.
Nenek : Benda apa itu, Cucuku?
Ambun : ini adalah Senjata pusaka
peninggalan ayah saya nek, Senjata ini dapat menolong jika diperlukan.
Nenek : jika benda itu memiliki kekuatan
untuk menolong mu Nenek akan memperboleh kamu untuk mengikuti sayembara itu.
Ambun: tetapi Nek,Ambun memiliki satu permintaan.
Nenek: Apakah itu, Cucuku?
Ambun : Bersediakah Nenek menyaksikan
sayembara itu. Jika seandainya Ambun gagal, Nenek dapat menyaksikan Ambun
menjalani hukuman gantung, dan saat itu adalah pertemuan terkahir kita.
Nenek : maaf cu nenek tidak sanggup untuk
menyaksikan sayembara tersebut nenek akan tinggal dirumah saja berdoa untuk
keselamatan mu.
Ambun: baik lah nek kalau begitu ambun
pamit untuk pergi ke sayembara tersebut ambun meminta doa restu dari nenek.
Setiba ambun Di Kerajaan sambaratih ambun
sedang menunggu giliranuntuk menunjukkan kesaktian nya sebelum giliran ambun,
ada 7 pangeran yang gagal memotong bunga melati tersebut setelah mereka selesai
Ambun mencabut dohongnya dan berhasil memotong melati tersebut kemudian dia
berlari menuju ke dalam istana untuk memberikan melati itu pada sang putri
Ambun :Silakan,Tuan Putri.
Putri:Terimakasih,wahai pemuda yang sakti.
Berdirilah perkenalkan siapa nama mu?
Ambun : nama saya adalah ambun. Saya adalah seorang
pencari kayu bakar yang sedang merantau tujuan saya untuk merantau adalah untuk
memajukan keluarga kami
Putri : kamu adalah pemuda yang baiksetelah
kesuksesan mu memetik bunga melati tersebut kamu berhak mendapat kehidupan
kerajaan yang lebih layak bersama saya Sekarang aku akan ke belakang ,untuk
mengambilkan minum.
(Sang Putri berjalan keluar,tapi kembali
dengan berlari.)
Putri: Gawat,ke 7 pangeran tidak suka kamu
menang dan mereka menyatakan perang kepada Kerajaan Sambaratih.
Ambun:Baiklah,Tuan Putri.Saya akan
mengalahkan ketujuh pangeran itu.
Ambun kemudian pergi untuk mengalahkan
ketujuh pangeran itu tuan putri merasa sangat gelisah ia sangat bergantung pada
kesaktian ambun untuk menyelamatkan kerajaan sambaratih Tak lama kemudian ambun
kembali.
Ambun:Saya telah berhasil mengalahkan
mereka,Tuan Putri.
Putri:luar biasa, Kamu adalah seorang pemuda
yang sangat sakti.Para rakyatku sekalian,pemuda ini telah berhasil memenangkan
sayembara yang diberikan oleh Raja Sambaratih.Oleh karena itu,pemuda ini berhak
untuk menikahi saya.
Ambun dan Putri pun menikah.Setelah hari
pernikahan Ambun teringat akan adik dan ibu nya maka ia pun mencari air danum
kaharingan belom untuk menghidupkan kembali adiknya dan ia pun kembali menemui
ibu nya
Ambun :Ibu,ini Ambun,Ibu.Aku berhasil
memenangkan sayembara dari Raja Sambaratih dan menikah dengan Putri Raja
Sambaratih tetapi sayang rimbun telah tiada dia meninggal dalam perjalanan.
Ibu :Ambun,Ibu senang melihat engkau telah
berhasil.Tetapi,sayangnya Rimbun tidak dapat ikut menikmati keberhasilan ini.
Ambun :Tapi,tenang saja Ibu. Ambun membawa
Danum Kaharingan Belom yang dapat menghidupkan kembali Rimbun.
Ibu :Baiklah kalau begitu itu berita yang
sangat baik, tetapi dimana kah kamu menguburkan rimbun anak ku?
Ambun : tenang saja ambun tahu tempat
dimana rimbun dikubur ayo kita pergi ke kuburan Rimbun sekarang
Mereka pergi ke kuburan Rimbun, kemudian Ambun
meneteskan Danum Kaharingan Belom ke sekujur tubuh Rimbun.Rimbun pun hidup
kembali.
Rimbun :kakak...Apa yang terjadi?,kenapa
Rimbun bisa berada disini???
Ambun :Itu tidak masalah ,Rimbun.Sekarang ayo
kita akan pergi ke Istana. Kau dan ibu akan aku ajak untuk tinggal di istana
Akhirnya Ambun,Rimbun,Ibu tinggal di istana
bersama dengan keluarga kerajaan juga nenek yang kembali di akui sebagai bagian
dari kerajaaan sambaratih dan mereka hidup bahagia selama nya.
fin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar