Selasa, 27 Januari 2015

teks drama ambun dan rimbun

AMBUN DAN RIMBUN


Pada zaman dahulu kala, ada seorang janda yang memiliki duaorang anak. Yang pertama bernama Ambun,dan yang kedua bernama Rimbun.Mereka terlihat seperti kembar,padahal mereka bukan kembar.

Pada suatu malam, Rimbun melihat kakaknya termenung seorang diri di beranda rumah mereka.

Rimbun : kak! Apa yang sedang kakak pikirkan?

Ambun : kakak sedang memikirkan nasib keluarga kita. Kalau setiap hari hanya mencari kayu bakar, kehidupan kita tidak akan pernah membaik.

Rimbun : Lalu, apa rencana kakak?

Ambun : kakak akan pergi merantau untuk mengubah nasib keluarga kita. Banyak orang di kampung ini kehidupannya menjadi lebih baik sepulangnya dari merantau.

Rimbun : Wah, kalau begitu, Adik akan ikut kakak.

Ambun  : Jangan, Dik! Kamu di sini saja menemani ibu. Kalau Adik ikut, kasihan ibu ditinggal sendiri.

Rimbun : Tidak, kak! Adik harus ikut kakak

Ambun  : Baiklah, kalau begitu kamu boleh ikut kakak.

Ambun :Ibu,kami ingin pergi merantau.

Rimbun : Kami ingin memperbaiki nasib keluarga kita.Karena banyak orang yang pergi merantau kembali dengan sukses.

(Mengetahui keinginan anaknya,Sang Ibu terdiam karena anaknya masih sangat muda)

Ambun :Bagaimana,Bu?Apakah kami boleh pergi?

Ibu : Sebenarnya Ibu merasa berat mengizinkan kalian pergi. Ibu khawatir terhadap keselamatan kalian berdua di rantau. Kalian masih terlalu muda untuk merantau

Rimbun : Iya, Bu! Tapi, kami berdua bisa jaga diri dan saling menjaga.

Ibu : Baiklah, kalau memang kalian bersikukuh akan pergi, Ibu mengizinkan. Tapi Ibu berpesan, kalian harus menghormati orang lain dan jangan berpisah. Kalaupun harus berpisah, hendaknya kalian saling mengabari.

Rimbun dan Ambun : Terima kasih, Bu!

keesokan hari nya Mereka pun menyiapkan baju dan celana mereka Setelah itu mereka berkumpul kembali diberanda rumah. sebelum mereka pergi merantau, ibu menyiapkan beberapa butir beras. kemudian sang ibu menuang sedikit air ke beras tersebut kemudian mengoleskan nya ke atas kepala ambun dan rimbun seraya berdoa

Ambun dan Rimbun : Semoga Ranying Hatalla Langit menyertai kita. Kami berdoa semoga ibu selalu diberikan kesehatan.

(Sang Ibu mengeluarkan peti besi berisi keris pusaka yang disebut dohong)

Ibu : Senjata pusaka ini adalah peninggalan almarhum ayah kalian. Tapi, ingat! Senjata ini hanya boleh kalian gunakan jika dalam keadaan mendesak.

Ambun dan Rimbun : Baik, Bu! Kami akan selalu mengingat pesan Ibu. (bersalaman)

keesokan hari nya mereka pun pergiAmbun dan Rimbun berjalan mendaki gunung, menuruni lembah, dan menyeberangi sungai. Mereka berjalan mengikuti arah matahari terbenam. Saat malam tiba, mereka berhenti untuk beristirahat. Ketupat dan telur pemberian sang Ibu mereka makan sedikit-sedikit. Ketika matahari mulai menampakkan wajahnya di ufuk timur, mereka kembali melanjutkan perjalanan. Tidak terasa, sudah berhari-hari mereka berjalan.Ketika memasuki hari ketujuh, Rimbun mendadak jatuh sakit, karena kelelahan berjalan jauh.

Ambun :Rimbun,kenapa engkau?

Rimbun :kakak,kepala ku sangat sakit dan seluruh tubuh ku terasa sangat lemah.

Ambun :Sebentar adikku,aku akan mencarikan engkau obat.

Rimbun : jangan,kakak harus melanjutkan perjalanan tanpa rimbun. Rimbun sudah tidak kuat lagi melanjutkan perjalanan ini

Ambun : Rimbun... Adikku! Jangan tinggalkan kakak...!

Namun apa hendak diperbuat, adik tercintanya benar-benar telah menghembuskan nafas terakhir. Dengan diselimuti perasaan sedih, Ambun segera menyeret adiknya kemudian menutupi tubuh adiknya dengan kain Setelah itu, Ambun mencabut dohong adiknya.Lalu Ambun melanjutkan perjalanannya.

setelah berjalan jauh Ambun mendapati bekal nya telah habis dia merasa sangat lelah dan putus asa kemudian dia melihat ada seorang nenek yang sedang mengumpulkan kayu bakar.

Ambun: permisi nek, nenek sedang melakukan apa?

Nenek :Sedang mengumpulkan kayu bakar,anak muda. Siapa kah engkau? Dandari mana kah engkau berasal?

Ambun :Saya Ambun,Nek.Saya dalam perjalanan untuk merantau.Ketika di tengah perjalanan,adik saya Rimbun,meninggal karena sakit dan saya kehabisan bekal ditengah perjalanan, saya sangat membutuhkan tempat untuk tinggal sementara.

Nenek :Nenek ikut berduka cita atas meninggalnya adikmu. Kalau begitu kamu bisa tinggal di rumah nenek. Nenek memiliki persediaan makanan yang cukup.

Ambun :Terima kasih banyak Nek.

Kemudian ambun tinggal bersama nenek selama tinggal bersama nenek ambun rajin membantu nenek bekerja mencari kayu bakar. beberapa hari kemudian ambun tiba-tiba menerima sebuah surat dari kerajaan sambaratih yang memberitahukan tentang sebuah sayembara.Sayembara tersebut adalah mengambil bunga melati di atap istana Raja barang siapa yang berhasil mengambil bunga melati tersebut dapat menikah dengan seorang putri raja yang sangat cantik.

Ambun : Nek, bolehkah Ambun mengikuti sebuah sayembara dari kerajaan sambaratih yang akan dilaksanakan pagi ini?   

Nenek : Oh jangan, Cucuku! Jika Kamu gagal kamu akan dihukum gantung nenek tidak kuasa untuk melihat kamu gagal

Ambun : kenapa nenek mengetahui hukuman gantung tersebut padahal disurat ini tidak tertulis mengenai hukuman tersebut.

Nenek : begini cucuku sebenarnya dulu nenek adalah keluarga kerajaan sambaratih yang diusir karena menikah dengan rakyat biasa oleh karena itu nenek bisa mengetahui hukuman bagi barang siapa yang gagal mencabut bunga melati tersebut.

Ambun : Nenek tidak usah khawatir. Ambun pasti dapat mengatasinya.

Nenek : Benda apa itu, Cucuku?

Ambun : ini adalah Senjata pusaka peninggalan ayah saya nek, Senjata ini dapat menolong jika diperlukan.

Nenek : jika benda itu memiliki kekuatan untuk menolong mu Nenek akan memperboleh kamu untuk mengikuti sayembara itu.

Ambun: tetapi Nek,Ambun memiliki satu permintaan.

Nenek: Apakah itu, Cucuku?

Ambun : Bersediakah Nenek menyaksikan sayembara itu. Jika seandainya Ambun gagal, Nenek dapat menyaksikan Ambun menjalani hukuman gantung, dan saat itu adalah pertemuan terkahir kita.

Nenek : maaf cu nenek tidak sanggup untuk menyaksikan sayembara tersebut nenek akan tinggal dirumah saja berdoa untuk keselamatan mu.

Ambun: baik lah nek kalau begitu ambun pamit untuk pergi ke sayembara tersebut ambun meminta doa restu dari nenek.

Setiba ambun Di Kerajaan sambaratih ambun sedang menunggu giliranuntuk menunjukkan kesaktian nya sebelum giliran ambun, ada 7 pangeran yang gagal memotong bunga melati tersebut setelah mereka selesai Ambun mencabut dohongnya dan berhasil memotong melati tersebut kemudian dia berlari menuju ke dalam istana untuk memberikan melati itu pada sang putri

Ambun :Silakan,Tuan Putri.

Putri:Terimakasih,wahai pemuda yang sakti. Berdirilah perkenalkan siapa nama mu?

Ambun : nama  saya adalah ambun. Saya adalah seorang pencari kayu bakar yang sedang merantau tujuan saya untuk merantau adalah untuk memajukan keluarga kami

Putri : kamu adalah pemuda yang baiksetelah kesuksesan mu memetik bunga melati tersebut kamu berhak mendapat kehidupan kerajaan yang lebih layak bersama saya Sekarang aku akan ke belakang ,untuk mengambilkan minum.

 

(Sang Putri berjalan keluar,tapi kembali dengan berlari.)

Putri: Gawat,ke 7 pangeran tidak suka kamu menang dan mereka menyatakan perang kepada Kerajaan Sambaratih.

Ambun:Baiklah,Tuan Putri.Saya akan mengalahkan ketujuh pangeran itu.

Ambun kemudian pergi untuk mengalahkan ketujuh pangeran itu tuan putri merasa sangat gelisah ia sangat bergantung pada kesaktian ambun untuk menyelamatkan kerajaan sambaratih Tak lama kemudian ambun kembali.

Ambun:Saya telah berhasil mengalahkan mereka,Tuan Putri.

Putri:luar biasa, Kamu adalah seorang pemuda yang sangat sakti.Para rakyatku sekalian,pemuda ini telah berhasil memenangkan sayembara yang diberikan oleh Raja Sambaratih.Oleh karena itu,pemuda ini berhak untuk menikahi saya.

Ambun dan Putri pun menikah.Setelah hari pernikahan Ambun teringat akan adik dan ibu nya maka ia pun mencari air danum kaharingan belom untuk menghidupkan kembali adiknya dan ia pun kembali menemui ibu nya

Ambun :Ibu,ini Ambun,Ibu.Aku berhasil memenangkan sayembara dari Raja Sambaratih dan menikah dengan Putri Raja Sambaratih tetapi sayang rimbun telah tiada dia meninggal dalam perjalanan.

Ibu :Ambun,Ibu senang melihat engkau telah berhasil.Tetapi,sayangnya Rimbun tidak dapat ikut menikmati keberhasilan ini.

Ambun :Tapi,tenang saja Ibu. Ambun membawa Danum Kaharingan Belom yang dapat menghidupkan kembali Rimbun.

Ibu :Baiklah kalau begitu itu berita yang sangat baik, tetapi dimana kah kamu menguburkan rimbun anak ku?

Ambun : tenang saja ambun tahu tempat dimana rimbun dikubur ayo kita pergi ke kuburan Rimbun sekarang

Mereka pergi ke kuburan Rimbun, kemudian Ambun meneteskan Danum Kaharingan Belom ke sekujur tubuh Rimbun.Rimbun pun hidup kembali.

Rimbun :kakak...Apa yang terjadi?,kenapa Rimbun bisa berada disini???

Ambun :Itu tidak masalah ,Rimbun.Sekarang ayo kita akan pergi ke Istana. Kau dan ibu akan aku ajak untuk tinggal di istana

Akhirnya Ambun,Rimbun,Ibu tinggal di istana bersama dengan keluarga kerajaan juga nenek yang kembali di akui sebagai bagian dari kerajaaan sambaratih dan mereka hidup bahagia selama nya.

                                fin

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar